Sungguh miris melihat
bagaimana Pemerintah gagal dalam memberdayakan potensi Hacker Muda
Indonesia, bahkan memberi hukuman kepada para Penjebol Situs Pemerintah
tanpa mengedukasi mereka adalah sesuatu yang bodoh dan bernuansa bias.
Lihat Bagaimana Amerika, Rusia dan China dan negara-negara maju lainnya
memberdayakan Hacker-Hacker potensial mereka untuk melindungi negara.
Semua ini tidak lepas dari bagaimana minimnya pengetahuan tentang
“Hacker” itu sendiri…
Selamat mengenal
sosok “HACKER” yang sesungguhnya!!!.. mereka mungkin dapat mengancam mu,
tapi Hacker sesungguhnya tercipta, untuk melindungimu…
THE GENUINE DAREDEVILS HACKER
Sudahkah kita mengenal
dalam apa makna ‘hacker’ sesungguhnya? Sosok yang dapat mengakses sistem
komputer orang lain? Sosok yang memahami bahasa pemproggraman? Sosok
yang tahu bagaimana menginstal backdoor pada target dan mampu melakukan
defacement? Apakah hacker sebatas attacker, defender, exploiter,
defacer, developer, inventor? Apakah hacker adalah soal hitam, putih,
atau yang melebur diantara keduanya?
Tulisan ini mengajak kita
mengeskplorasi betapa luas makna Hacker sesungguhnya. Betapa sangat
minimnya apa yang kita ketahui dan betapa sentimennya beberapa media
mendefiniskan, tanpa membedakan mana “membangun” dan mana “merusak”
“If
you know yourself but not the enemy, for every victory gained, you will
suffer defeat. If you know the enemy and know yourself, you need not
fear the result of a hundred battles.” (Sun Tzu, the ‘Art of War’)
Sebelum jauh mengeksplorasi
bagaimana para scholars dunia mendeskripsikan hacker, kutipan pembuka
berikut adalah deskripsi hacker dalam pengertian penulis:
“Hacker is a human-technology
with a passion of love, an ingenious codeman who programs the world’s
destiny with the responsibility of hacking ethics. He believes on the
freedom and opposes the authoritarian with the unlimited exploration of a
system, for the perpetual of computer innovation. (Nofia Fitri, forthcoming article “The Freedom Philosophy of Hacking Computer”, 2011)
Re-definisi Hacker
“Whatever code we hack, we create the possibility of new things entering the world”
-Mckenzie Wark-
Wark dalam manifesto of hackers
versinya sebagaimana kutipan diatas mengemukakan bahwa bahwa hacker
adalah si inovator, penemu hal-hal baru di dunia. Jauh sebelum ia, the
Mentor mendeskripsikan eksistensi hacker sebagai si pemilik kebebasan
dan kecerdasan yang tidak terhentikan, dalam karya yang sudah menjadi
kitab suci para hacker di dunia, the Concience of Hackers:
“Tapi bagi kalian kami penjahat.
Kami adalah penjahat, sedangkan kalianlah yang membuat bom nuklir,
mengobarkan peperangan, membunuh, berbuat curang, berbohong, dan
berusaha membuat kami percaya bahwa itu semua demi kebaikan kami. Ya aku
adalah penjahat. Kejahatanku adalah keingintahuanku. Kejahatanku adalah
menjadi lebih pintar dari kalian, sebuah dosa yang tidak akan bisa
kalian ampuni… Kau bisa menghentikan satu, tapi kau tak akan bisa
menghentikan semuanya….”
Bagaimana hacker sesungguhnya dapat dipahami dengan mengeskplorasi trackrecords dari aksi-aksi mereka?
The most wanted hacker Kevin
Mitnick yang melegenda memang memiliki track panjang terkait hacking
dan kriminalitas, sebagaimana dalam pengantar bukunya Art Of Deception ia tidak dapat menutup sebuah kenyataan bahwa terdapat hacker perusak, cracker.
“Some hackers destroy people’s
files or entire hard drives; they’re called crackers or vandals. Some
novice hackers don’t bother learning the technology, but simply download
hacker tools to break into computer systems; they’re called script
kiddies.”
Tapi definisi cracker tersebut
tidaklah layak meleket semata dalam memandang apa itu hacker
sesungguhnya. Eric Stephen Raymond yang giat menyebarkan ilmu hacking
melalui ‘How to Become a Hacker’ jauh lebih memiliki detail dalam penyampaiannya:
“There is another group of
people who loudly call themselves hackers, but aren’t. These are people
(mainly adolescent males) who get a kick out of breaking into computers
and phreaking the phone system. Real hackers call these people
‘crackers’ and want nothing to do with them. Real hackers mostly think
crackers are lazy, irresponsible, and not very bright, and object that
being able to break security doesn’t make you a hacker any more than
being able to hotwire cars makes you an automotive engineer.
Unfortunately, many journalists and writers have been fooled into using
the word ‘hacker’ to describe crackers; this irritates real hackers no
end.”
Istilah-Istilah Hacker
Hacking computer bukanlah aktivitas
sebatas mengebiri ribuan kode dalam bahasa pemproggraman, hacking
computer juga bernuansa seni dan filosofi yang jangkauannya luas
bersentuhan dengan ilmu-ilmu sosial. Cakupan yang luas tersebut yang
coba untuk dieksplorasi melalui tulisan ini.
Ada beberapa statements terkait hacker yang kiranya belum begitu umum di kalangan publik:
1. Hackers are the daredevils of the network world (Naomi Klein)
2. Hackers are the heroes of computer revolution (Steven Levy)
3. Hackers are the computer virtuosos (Paul Miller)
4. Hackers are persons who build things while crackers brake them (Eric Steven Raymond)
5. Hackers are exploring the limits what is possible, in a spirit of playful cleverness (Richard M. Stallman)
Penulis-penulis diatas adalah
penulis ternama terkait dunia hacking computer. Yang disebut pertama
memang bukan seorang hacker, tapi seorang jurnalis-akademis. Klein
tertarik dengan kajian-kajian politik, media dan technology, beberapa
kali menerbitkan artikel terkait hacktivism. Istilah kedua ditulis Levy,
hacker-jurnalis yang bukunya sudah jadi kitab suci banyak hackers dunia
Hackers-Heroes of the Computer Revolution.
Sementara penulis yang ketiga
menggunakan istilah keren, ‘virtuosos’ yang biasanya dipake untuk
menyebut pemain alat musik yang ahli. Dalam hal ini, istilah tersebut
menjadi jadi ‘pemain komputer’. Sementara Miller adalah salah satu
aktivis open source yang juga mengatakan:
”Hack is a net programming
trick today and it was a hacker that created the technology and computer
programs that make up the internet we all take for granted.”
Dengan demikian “the things (computer and internet) that we have been taking for granted are the contributions of hackers.”
Yang keempat dan terakhir, tidak perlu dibahas siapa mereka, hacker guru dan the true hacker.
Ada juga istilah “hacker is a magician”
alias tukang sihir, kata Rick Cook, hacker-jurnalis yang nulis novel
‘Compiled Wizard’. Ia percaya sebagaimana Kevin Mitnick bahwa hacker
dapat merubah sesuatu seolah melakukannya dengan cara-cara magic.
Cook juga yang menalikan antara hacking computer dengan realita politik sebagaimana statement terkenalnya:
“It is never the technical stuff that gets you in trouble. It is the personalities and the politics.”
Konsepsi Hacker dan Social Sciences
“The Net and the personal computer would not exist without the works of hackers.”
-Pekka Himanen-
Ada juga konsepsi hacker yang
ditulis sosiolog ternama Pekka Himanen. Ia mengangkat istilah ‘Protestan
Ethic’ kaitannya dengan idealisme dan etika hacker. Kalau kalian
belajar ilmu sosial pasti akrab dengan istilah Protestan Ethic nya
Thomas Aquinas salah satu tokoh filsafat Renaissance. Etika Protestan
ini yang juga membuat kaum Christian mengkritisi aliran Katholik
Ortodoks. Ä°ntinya Protestan Ethic inilah yang menyebabkan penganut agama
menjadi rajin dan bekerja keras (karena kalau tidak bekerja keras
ber-DOSA). Pemahaman ini tidak jauh berbeda dengan holy book Qur’an yang menekankan “Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, kalau bukan karena kaum itu sendiri.”
Sosiolog keren ini membuat list 7 (tujuh) values of hackers ethic yang basicnya dari Protestan Ethic tersebut: passion, freedom, social worth, openness, activity, caring, dan creativity
(2001). Dengan demikian ia sesungguhnya bermaksud menginterpretasikan
hacker sebagai ‘mahluk pekerja keras yang taat kepada Tuhan.’
Kemudian Himanen juga menambahkan
deskripsi lain terkait forum-forum yang memfasilitasi bertemunya para
hacker. Menurutnya forum-forum hacker memiliki nilai-nilai yang sudah
menjadi karakter forum-forum mereka dan dari hacker itu sendiri: commitment, respect, co-operation and learning, fairness, honesty, compassion, fun dan integrity.
Kalau yang satu ini statement Bertrand Gauguet, sejarahwan Perancis yang concern terhadap isu-isu Hacktivism dan Art:
”A hacker is not only an
individual with a perfect command of computer languages, he or she is
also an ethically conscious individual (as opposed to the cracker) who
adheres to the logic of shared culture (the Open Source) and of going
beyond the arbitrary constraints imposed by authoritarian orders.”
Dari ungkapan Gauguet diatas dapat
diambil kesimpulan bahwa hacker sejati memiliki kesadaran individu yang
terbangun seiring peningkatan skill terkait aksi-aksi hacking
computernya yang beretika.
Interpretasi Hacker
Hacker adalah Pahlawan
Berikut adalah istilah hacker
pahlawan terfavorit versi penulis, “Codeman” dalam refleksi hacker
‘Dialog Anak tentang Pahlawan Mereka’:
“Pahlawanku memang tidak bersayap
seperti Superman, namun ketika ia berada diketinggian, ia bersayap
pengetahuan yang dapat membawanya terbang bebas menjelajahi dunia cyber
demi menemukan musuh-musuh umat manusia, terus-menerus menginovasi dan
menciptakan revolusi dalam kehidupan. Jari-jarinya pun tak mungkin
mengeluarkan jaring-jaring mematikan seperti Spiderman, namun ketika
mereka berada diketinggian, jari-jari tersebut sangat terampil, bergerak
dengan lincah memberikan perintah kepada benda supermaya demi
memberikan kedamaian dimuka bumi dan membentuk masa depan dunia. Mereka
berada diketinggian ketika mereka sudah mampu mengendalikan ego,
memahami etika dan memiliki sense of humanity yang tinggi.” (Nofia Fitri).
Hacker adalah Pe’CINTA’
Hacker adalah pemilik cinta sesungguhnya.
“With an intense love of
computers, a hacker is a person who, because he or she has this love,
also has a deep curiosity about the subject in question. Hacker means he
respects the ability of computers to put him in contact with a universe
of information and other people, and it means he respects those other
people and does not intentionally use this knowledge of computers to be
mischievous or destructive.” (The Secret of a Super Hacker, 1994)
Hacker adalah Pelukis
“What hackers and painters have
in common is that they’re both makers. Along with composers,
architects, and writers, what hackers and painters are trying to do is
make good things. They’re not doing research per se, though if in the
course of trying to make good things they discover some new technique,
so much the better. “ (Paul Graham, Hacker and Painters, 2003)
Hacker adalah Aktivis ‘Pemberani’
“Imagine if computer hackers,
the daredevils of the networked world, suddenly became principled
political activists.. if they had a mission besides breaking and
entering; if they had more to prove than that they are smarter than
whoever designed your computer system, if their targets were selected as
part of well organized, thoroughly researched, international human
rights campaigns.” (Naomi Klein, The Daredevils Hacker)
Hacker adalah Penyihir (Hacker Learns from Words)
“Break the Codes and Gain the Access”….
Dalam novel populer Wizardry Compiled tentang Hacker’s Wisdom (Kebijaksanaan Hacker) yang ditulis Rick Cook sang hacker-jurnalis dimana ia percaya bahwa hacking adalah ilmu sihir “magic is real, unless declared integer.”
Hacker dan Media
Bukanlah suatu rahasia bahwa media hari ini telah salah dalam mendefinisikan sosok hacker.
“The term of hacker has been co-opted through media hype and marketing campaigns to mean something evil. It was a convenient term already in use, and so instead of simply saying someone was a criminal hacker, the media just called him a hacker. You would not describe a criminal auto mechanic as simply a mechanic, and you shouldn’t do the same with a hacker, either.” (Jeff Moss, ‘Stealing the Network: How to Own a Continent’).
Hacker dan Open Source
Berikut adalah statement hacker pendukung opensource dalam ‘Codes’ (fortcoming)
“Kemerdekaan adalah hak semua
hacker. Penjajahan terhadap produk-produk intelektual harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan prinsip berkarya, kebebasan berekspresi,
ketergantungan sosial yang alami. Bahwa satu sama lain saling
membutuhkan, penguasaan modal hanya akan membatasi kerja manusia dan
mengebiri hati nurani dalam peduli terhadap sesama. Saatnya memerdekakan
karya-karya kami.” (The Hidden Act Community/HAC)
Hacker dan Kaum Muda
“Kemampuan dan kecerdasanku adalah
‘tak ternilai’ tak terukur kapasitasnya. Seberapa jauh pun kau mencoba
mengeksplorasi kemampuan dan kecerdasanku terus menjangkiti
dimensi-dimensi maya dan menginfeksi dengan munculnya kode-kode baru
yang akan merubah dunia. Aku adalah anak muda tanpa lintas generasi, dan
kami adalah hacker muda yang siap merubah dunia. Semenjak manifesto
hacker THE MENTOR di munculkan kami selalu percaya bahwa kami dianugrahi
kecerdasan dan kemampuan untuk merubah dunia.”
(Saatnya Hacker Muda Merubah Dunia, Karena di Dada Kita Ada Garuda)
Hacking Penutup
“Faith Manage: Artinya
adalah, tidak ada sesuatu apapun yang kita lakukan terbuang dan bahwa
alam semesta yang kita tempati ini adalah sistem tertutup yang tunduk
pada hukum fisika bahwa energi adalah kekal dan semua yang kita lakukan
akan tersebar dan terdaur ulang pada tempatnya.” (Adrian Lamo)
Setelah mengeksplorasi tulisan ini,
pahamilah bahwa hacker itu bukanlah sebatas sosok yang bisa mengakses
sistem komputer orang lain. Hacker sejati (an ethical hacker) selain high-skill
dan experienced memiliki idealisme dan kebijaksanaan, berkarakter dan
beretika. Tapi jangan juga menjadi agak sungkan dengan klaim hacker,
kita pasti ‘layak’ kalau sudah melewati fase-fasenya.
Sebaliknya banyak yang menyebut
dirinya hacker, cenderung sombong, padahal hanya intruder ‘tukang
download shell’ yang baru mengerti pasang backdoor lalu ngetest
defacement. Database burglaries dan di distribusi ke dunia maya, yang
seperti ini sesungguhnya masih mentok di hijacker atau sweeper,
melangkahlah untuk menjadi ‘Hacker’ sesungguhnya.
Yang pasti konsepsi hacker dan
dunia hacking computer jauh lebih luas dan dalam dari apa yang menjadi
publikasi media dan dipahami masyarakat awam selama ini. Terbukti selain
hacker itu sendiri, para filsuf, akademisi, jurnalis, politisi,
antropolog, sosiolog, sejahrawan, seniman, etc punya persepsi yang
variant soal hacker dan dunia hacking computer.
Mereka-mereka yang sudah berkontribusi dengan menginovasi computer stuffs, “honestly, you are a genuine daredevils hacker!”
So remember!!!! “hacker solves the problem, not makes it worse!!!!”
Selamat Datang Di Blog AnimeSubz-Cyber
Thanks for visiting ~
Kalau mau berkomentar ada baiknya baca peraturannya dulu sebelum berkomentar !
Rules:
- Blogger yang baik adalah blogger yang meninggalkan jejak
- Anda komentar, saya komen balik and follow blog anda
- No spam, No flood, No junk, No iklan, N sara,No s*x,
- Jangan menggunakan Live Link !
- Gunakan bahasa yang sopan
- Blog Ini Dofollow jadi Berkomentarlah dengan Sopan!!
Thanks For Your Attention ! ConversionConversion EmoticonEmoticon